Berikut ini adalah contoh praktikum respirasi pada serangga. Pada praktikum kali ini digunakan jangkrik sebagai sampel percobaan dengan menggunakan respirometer sederhana.

Tujuan percobaan

  • Mengetahui banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh serangga (jangkrik)
  • Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi pada serangga (jangkrik) 

  • Dasar teori
     
    Respirasi adalah seluruh proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik sehingga menghasilkan energi dan sisa berupa CO2 dan H2O. Pertukaran gas O2 dan gas CO2 berlangsung melalui proses difusi yang berlangsung di alat pernafasan. Alat-alat pernafasan dapat berupa paru-paru, insang, trakea maupun bentuk lain yang dapat melangsungkan pertukaran gas O2 dan CO2.

    Alat pernafasan serangga berupa sistem trakea yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengeluarkan CO2. Trakea memanjang dan bercabang-cabang menjadi saluran kecil yang menyebar ke seluruh jaringan tubuh. Jadi dalam sistem ini tidak membutuhkan bantuan sistem transportasi darah. Udara masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuh serangga (spirakel). Selanjutnya udara masuk ke pembuluh trakea yang memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Terjadinya pertukaran gas sisa terjadi karena kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.
  • Alat dan bahan
    • Respirometer sederhana dengan pipa berskala
    • Stopwatch
    • Pipet tetes
    • Kapas
    • Plastisin
    • Eosin
    • Jangkrik
    • Kristal KOH/NaOH
    Cara kerja

    Siapkan alat dan bahan dan susunlah instrumen seperti gambar di atas, caranya sebagai berikut:
    1. Bungkus Kristal KOH/NaOH dengan kapas, kemudian masukkan ke dalam tabung respirometer
    2. Kemudian masukkan jangkrik yang sudah ditimbang ke dalam tabung respirometer
    3. Tutup tabung respirometer kemudian sambungan penutupnya diberi plastisin agar tidak ada udara yang masuk dan keluar
    4. Tetesi eosin pada ujung pipa respirometer dengan menggunakan pipet tetes secukupnya
    5. Ukur pergerakan eosin dengan menggunakan stopwatch secara berkala (2 menit, 4 menit, 6 menit, 8 menit, 10 menit)
    Hasil Pengamatan
    Semisal hasil pengamatan yang diperoleh dari percobaan adalah sebagai berikut:
    image
    Pertanyaan
    Apakah fungsi eosin? 
    Fungsi eosin adalah sebagai indikator oksigen yang dihirup oleh organisme percobaan (jangkrik) pada respirometer. Saat jangkrik menghirup oksigen maka terjadi penurunan tekanan gas dalam respirometer sehingga eosin bergerak masuk ke arah respirometer.
    Bagaimana cara mengukur volume oksigen yang dihirup jangkrik?
    Dengan melihat skala pada pipa respirometer. Volume dihitung berdasarkan selisih posisi awal eosin dengan dengan posisi terakhir eosin pada pipa berskala, dan dihitung per satuan waktu (menit)
    Apakah fungsi dari kristal KOH/NaOH?
    Fungsi dari Kristal KOH/NaOH pada percobaan yaitu sebagai pengikat CO2 agar tekanan dalam respirometer menurun. Jika tidak diikat maka tekanan parsial gas dalam respirometer akan tetap dan eosin tidak bisa bergerak. Akibatnya volume oksigen yang dihirup serangga tidak bisa diukur. Kristal KOH/NaOH dapat mengikat CO2 karena bersifat higroskopis. Reaksi antara KOH dengan CO2, sebagai berikut:
    • (i) KOH + CO2 → KHCO3
    • (ii) KHCO3 + KOH → K2CO3 + H2O
    Pada percobaan ini faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi respirasi pada serangga?
    Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi diantaranya:
    • Berat tubuh, Semakin berat tubuh suatu organisme, maka semakin banyak oksigen yang dibutuhkan dan semakin cepat proses respirasinya.
    • Ukuran tubuh, Makin besar ukuran tubuh maka keperluan oksigen makin banyak.
    • Kadar O2, Bila kadar oksigen rendah maka frekuensi respirasi akan meningkat sebagai kompensasi untuk meningkatkan pengambilan oksigen.
    • Aktivitas, Makhluk hidup yang melakukan aktivitas memerlukan energi. Jadi semakin tinggi aktivitasnya, maka semakin banyak kebutuhan energinya, sehingga pernafasannya semakin cepat.
    Tips dan trik
    Seringkali siswa telah melakukan prosedur sesuai petunjuk yang diberikan, namun ternyata hasilnya bisa berbeda dengan teorinya. Berikut ini tip dan trik agar praktikum respirasi pada serangga ini berhasil dengan bagus.
    • Gunakan sampel hewan (jangkrik) dengan ukuran tubuh/berat lebih besar. Tubuh/berat lebih besar membutuhkan oksigen lebih banyak sehingga gerakan eosin lebih mudah diamati.
    • Tambahkan KOH/NaOH lebih banyak agar mengikat CO2 lebih cepat.
    Sumber